Penghuni kamar duapuluh dua adalah aktivis
mahasiswa perguruan tinggi negri di yogyakarta. Impiannya adalah menjadi pejabat,
entah itu bupati, gubernur, anggota dewan, sekjen partai, atau setidaknya
menjadi ketua RW. Kegiatan sehari-harinya adalah berdiskusi, memberikan
advokasi, dan kadang mendebat dosen di kelas.
Suatu kali ia pernah mengikuti demonstrasi
yang berujung dengan aksi saling lempar antara demonstran dengan polisi. Dia
merupakan salah satu diantara demonstran yang “diamankan oleh polisi” dan
mendekan di penjara selama beberapa minggu sebelum akhirnya dilepaskan. Mungkin
sudah sewajarnya apabila suatu demonstrasi harus berakhir dengan kerusuhan
untuk memancing perhatian dari media massa, sehingga tuntutan-tuntutan dalam
demo tersebut didengar oleh pihak-pihak lain.
Komentar
Posting Komentar